Migrasi Software Akuntansi

Migrasi Software Akunting

Migrasi Software Akunting

Kami telah menggunakan Microsoft Excel 2010 untuk membuat laporan keuangan selama 3 tahun sejak Februari 2010. Pada bulan Januari 2013 ini, saya telah memutuskan untuk menggunakan software akuntansi yang baru. Seperti apa prosesnya? Apa pertimbangannya?

Pada bulan Februari 2010, saya memulai pekerjaan membuat laporan keuangan yang pertama. Saya beruntung karena dibimbing langsung oleh (Alm) Pak Ma’ruf sebagai mentor. Almarhum ini pensiunan Panasonic Gobel, sempat menjadi Direktur Keuangannya. Dengan best-practice yang dimilikinya, kami hanya membutuhkan waktu 2 minggu. Ini pun sebetulnya karena almarhum harus bolak-balik ke Bandung tiap minggu. Jika fokus, mungkin bisa selesai dalam 5 hari saja.

Jujur saja, sebetulnya saya tidak suka pelajaran Akuntansi sejak SMA. Setiap jam pelajaran akuntansi saya merasa bosan, sehingga tidak ada yang saya pahami sama sekali. Makanya saya senang pilih IPA, sebab terhindar dari pelajaran yang membosankan. Namun, kali ini saya perlu sekali supaya saya bisa kontrol keuangan. Tidak mudah bagi saya yang benci akuntansi lalu harus belajar akuntansi.

Laporan keuangan tersebut kami kerjakan menggunakan Microsoft Excel 2010 saja. Versi lama atau terbaru sebetulnya tidak begitu pengaruh. Formula yang digunakan tidak ada yang rumit sehingga bisa kita terapkan di software spreadsheet lain seperti OpenOffice.org, StarOffice atau Google Spreadsheet.

Walaupun menggunakan spreadsheet Microsoft Excel 2010, tapi laporan keuangan ini sudah lengkap. Saya punya laporan Cashflow, Laba-Rugi dan Neraca. Tidak puas sampai sana, saya lanjutkan sampai membuat Rasio Keuangan. Hanya dengan modal membaca buku-buku tentang laporan keuangan, akhirnya saya tambah satu laporan lagi yaitu Rasio Keuangan. Lengkap sudah laporan keuangan yang saya miliki.

Waktu itu saya sudah bilang ke Almarhum, sebaiknya kita pakai software akunting yang sudah jadi saja supaya lebih cepat. Tapi Almarhum memberi nasihat, sebaiknya lancarkan dulu yang manual supaya tahu prosesnya seperti apa. Jika ada selisih, salah kalkulasi, tahu penyebabnya apa saja. Lagi pula transaksinya masih sedikit, kalau langsung pakai software akunting yang sudah jadi nanti jadi pemborosan. Ya sudah, saya sih nurut saja.

Banyak manfaat yang bisa saya dapatkan, terutama dari analisa rasio dan cashflow. Saya seperti memiliki alat navigasi yang baru, yang lebih bisa dipertanggungjawabkan ketimbang insting/naluri bisnis. Sebagai alat pengambilan keputusan, laporan keuangan ini sangat mempermudah proses pengambilan keputusan bisnis. Kapan kita harus ngebut, kapan kita harus ngerem, kapan kita harus lompat. Proses ini jadi mudah, kalau hanya pakai insting tentu tidak mudah.

Dari sini pula saya memperoleh gambaran tentang produktifitas, dan membantu mencari indikator yang pas untuk mengukur produktifitas tim. What’s measured can be improved. Pepatah tersebut betul-betul berlaku. Bagaimana mungkin kita bisa melakukan perbaikan, kalau tidak ada ukurannya?

Perubahan Bisnis tahun 2012

Pada awal tahun 2012, banyak sekali perubahan bisnis yang terjadi di Sandiloka. Beberapa tantangan yang dihadapi adalah diversifikasi dan perpajakan. Diversifikasi diperlukan supaya Sandiloka tumbuh dan sustain. Diversifikasi ini dilakukan dengan membuat bisnis baru dan produk baru.

Salah satu bisnis baru tersebut adalah melayani transaksi penjualan/pengisian pulsa elektrik dan pembayaran. Bisnis ini sebetulnya hanya pelengkap dari produk yang sudah ada dan ditujukan untuk kalangan sendiri. Namun demikian, ada satu permasalahan yang harus kami atasi yaitu perpajakan. Jika kami mengajukan PKP (Pengusaha Kena Pajak), maka kami harus mengenakan PPn terhadap penjualan pulsa elektrik melalui sistem kami.

Untuk mengatasi masalah ini, maka kami perlu mengubah ‘format’ Laporan Keuangan supaya bisa mengakomodir proses bisnis penjualan pulsa elektrik dengan deposit. Format Laporan Keuangan yang disusun pada tahun 2010 belum mendukung bisnis ini. Terutama dalam pencatatan deposit, penghitungan penjualan, dan inventori.

Oleh sebab itu saya mencari tahu software akuntansi apa yang bisa mengakomodir kebutuhan ini. Ada beberapa software akuntansi yang sudah pernah saya pelajari antara lain Zahir, Accurate, MYOB, sampai software-software dari Bamboomedia.

Setelah membandingkan dan mencoba produk-produk tersebut, akhirnya saya putuskan menggunakan Zahir. Pertimbangannya, bisa digunakan client-server, dan memiliki fasilitas jurnal umum. Fasilitas jurnal umum inilah yang bisa mengakomodir sistem pembukuan untuk bisnis pulsa. Dengan jurnal umum, kita input manual transaksi debit-kredit langsung ke akun atau COA (Code of Account).

Dulu saya sering dengar dari teman-teman saya bahwa belum ada software pembukuan yang mendukung bisnis pulsa. Termasuk Zahir, mereka sudah coba tapi tidak cocok. Saya tidak tahu apa alasannya. Tapi sepertinya, ada perbedaan persepsi dan cara berpikir antara mereka dengan orang keuangan. Misalnya, deposit kan harusnya masuk ke hutang lancar, tapi mereka masukkan sebagai penerimaan/revenue. Ini salah satu masalah yang tidak akan selesai selama tidak ada kesamaan persepsi dan cara berpikir.

Dari situ saya paham mengapa Almarhum menasihati supaya tidak langsung pakai software akunting yang sudah jadi. Sebab saya belum paham betul prosesnya seperti apa, dari hulu sampai hilir. Setelah berkali-kali mengalami selisih, salah hitung, salah pos, sehingga laporan tidak balance, barulah saya paham prosesnya secara keseluruhan. Pengetahuan inilah yang dibutuhkan untuk langkah selanjutnya.

Saya sangat beruntung mendapatkan mentor yang bijaksana, pandangannya jauh ke depan, dan memiliki best-practice yang manfaatnya sampai hari ini masih terasa. Walaupun format laporan keuangannya sudah tidak digunakan, tapi ilmu yang didapatkan dari proses 3 tahun tersebut masih terpakai hingga hari ini.

Bayangkan kalau saya langsung instant, pakai software akunting yang sudah jadi. Tentu saya akan kebingungan sebab tidak ada software akunting yang support bisnis pulsa. Padahal tinggal pakai fasilitas jurnal umum saja dan fasilitas ini ada di semua software akunting.

Semoga sharing ini bermanfaat.

 

 

 

2 thoughts on “Migrasi Software Akuntansi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.