Bersyukur untuk hal-hal yang tidak bisa dipilih

Minggu-minggu ini saya telah sampai pada pemikiran, setiap hal yang tidak bisa saya pilih itu harus disyukuri. Kita lahir ke dunia ini bukan keinginan kita sendiri, apakah ada yang minta dilahirkan?

Kita tidak bisa memilih lahir sebagai laki-laki atau perempuan. Lahirnya dari suku bangsa apa, dari orang tua yang mana, di mana, tanggal berapa, jam berapa.

Kita tidak bisa memilih apakah kita lahir dengan tubuh yang sempurna atau cacat, mata yang sipit atau besar, kulit yang putih atau hitam. Otak yang cerdas atau kurang cerdas.

Bahkan kita tidak bisa memilih jantung kita harus berhenti atau tidak. Darah kita mengalir atau tidak. Ginjal kita berfungsi atau tidak.

Namun, coba lihat betapa beruntungnya keadaan kita sekarang. Kita lahir dengan tubuh yang baik, sempurna, sehat tidak kurang apapun. Kita lahir sebagai bangsa yang merdeka dan damai. Bayangkan bagaimana menderitanya jika lahir sebagai bangsa yang diperbudak/dijajah atau sedang berperang.

Kita lahir dengan jantung yang bekerja terus menerus tanpa diperintah. Ginjal, hati, pankreas, lambung, usus yang bekerja tanpa diperintah. Bayangkan betapa repotnya kalau seluruh organ tersebut hanya bekerja jika diperintah oleh otak?

Kita lahir dari orang tua yang menginginkan dan menanti-nanti kita sejak dalam kandungan. Bayangkan betapa malangnya bayi-bayi yang dibuang oleh bapak-ibu yang tidak menginginkannya.

Di sini kita baru sadar bahwa apa yang tidak bisa kita pilih itu, ternyata diberikan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Tidak ada kata yang pantas diucapkan selain Alhamdulilah.

Lalu bagaimana dengan hal-hal yang bisa kita pilih? Apakah kita bisa memilih teman yang baik? Apakah kita bisa memilih keputusan yang baik? Apakah kita bisa memilih sekolah yang baik? Apakah kita bisa memilih pasangan yang baik?

Belum tentu, bukan?

Apakah keputusan kita itu bisa lebih berkualitas dari pada yang tidak bisa kita pilih?

Saya akui, saya sendiri sering membuat keputusan-keputusan dan pilihan-pilihan yang buruk. Salah pilih teman, salah pilih rekanan, salah rekrut orang, salah pilih barang, banyak sekali kesalahan yang tidak bisa dihitung.

Dan memang begitulah manusia. Sebagus apapun keputusannya, ada saja masalahnya, ada saja celanya, ada saja kekurangannya, ada saja keburukannya.

Oleh sebab itu, mari kita bersyukur atas apa-apa yang tidak bisa kita pilih namun diberikan dengan kondisi sangat baik. Dan kalau begitu, sebaiknya kita kembalikan apa yang sudah kita putuskan kepada Allah semata. Jika keputusan kita baik, mohon dimudahkan. Jika keputusan kita salah, mohon digagalkan dan dimaafkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.