Sang Arsitek

Lini masa media sosial menjelang Pilkada DKI ini mulai membosankan. Sebab ada pola yang berulang. Penuh tipu daya.

Dari pada terjebak dengan dukung-mendukung, saya lebih suka mengamati dan mempelajari bagaimana dunia ini diatur, digerakkan dan bekerja. Dari mana asal muasal semua problem ekonomi, sosial dan politik. Bagaimana kita didoktrin di sekolah & universitas. Bagaimana media massa & media sosial membentuk alam bawah sadar. Mencocokkan beberapa kejadian dengan petunjuk-petunjuk yang tercecer.

Dan siapapun arsitek di balik semua ini, saya berharap bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri. Mahluk seperti apa dia ini?

Tentang Platform

Saya sering bertanya-tanya,

Apa yang membedakan antara orang berilmu dengan orang dungu yang ngaku-ngaku berilmu?

Apa yang membedakan antara keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, dengan keluarga yang berantakan?

Apa yang membedakan antara pebisnis yang sukses, dengan pebisnis wannabe yang ngaku-ngaku sukses?

Apa yang membedakan antara jenderal ahli strategi perang, dengan tentara yang jadi centeng di perkebunan?

Apa yang membedakan antara penguasa yang sejati, dengan politisi yang sok berkuasa?

Apa yang membedakan antara negarawan besar, dengan pejabat negara yang sok negarawan?

Kalau kita pelajari biografinya, atau langsung belajar dari orangnya, maka akan ditemukan banyak faktor pembedanya. Tapi ada satu hal yang sama yang menjadi pembeda paling mendasar, yaitu falsafah.

platform

Dalam belajar menuntut ilmu, orang berilmu punya falsafah dalam belajar.

Dalam berkeluarga, suami istri dalam keluarga sakinah punya falsafah dalam berkeluarga.

Dalam berbisnis, pengusaha besar punya falsafah dalam berusaha. Dalam bekerja, ada pula falsafah dalam bekerja.

Dalam memimpin pasukan bertempur, jenderal besar punya falsafah dalam bertempur. Dalam berkuasa, penguasa sejati pun punya falsafah berkuasa. Dalam bernegara, juga ada falsafah bernegara.

Falsafah ini hasil pemikiran manusia. Falsafah ini berisi pemikiran tentang sesuatu keadaan yang ideal. Keadaan yang ideal ini terinspirasi dari sumber-sumber nilai yang diyakini seperti wahyu (kitabullah), adat, kebiasaan, nasihat, dan kebijaksanaan yang timbul dalam kurun waktu tertentu.

Falsafah hidup orang Jawa, tentu berbeda dengan falsafah hidup orang Batak. Falsafah hidup bangsa Jepang, tentu berbeda dengan falsafah hidup bangsa Korea, walaupun berdekatan.

Oleh karena itu mempertentangkan antara wahyu dengan falsafah adalah perbuatan yang tidak didasari ilmu. Wahyu menuntun akal supaya dapat memformulasikan apa falsafah yang sesuai dengan jaman dan situasi. Menolak wahyu, adalah perbuatan yang takabur dan jauh dari ilmu. Sebab akal pun terbatas. Pemahaman manusia sangat dibatasi oleh persepsinya terhadap segala sesuatu.

Falsafah ini yang saya sebut platform. Sebuah landasan berpikir dan bertindak. Di atas landasan tersebut, barulah kita bisa membangun kerangka atau model. Sebuah bentuk yang mewakili gagasan-gagasan yang dilahirkan dari platform tersebut.

chichen_itza-platform_of_venus

Dalam belajar, ada metode belajar atau kerangka belajar. Dalam bekerja, ada kerangka kerja. Dalam berusaha, ada kerangka usaha yang sekarang disebut business model. Dalam bernegara, ada juga model negaranya. Begitu juga dalam bermasyarakat, berkeluarga, dan lain sebagainya.

Kalau ada siswa yang tidak maju-maju dalam belajar, biasanya dia ngga punya platform belajar yang tepat. Coba kasih tahu landasan berpikirnya dan berikan kerangka belajar yang benar. Insya Allah dia akan maju pesat dalam belajar.

Baca Juga: Kerangka Belajar Pemrograman

Kalau ada keluarga yang berantakan, biasanya suami dan istri tidak punya platform yang tepat dalam berkeluarga. Kalau platformnya tidak jelas, bagaimana dia bisa membina rumah tangga yang rukun?

Kalau ada bisnis yang ngga maju-maju, kemungkinan besar owner tidak punya platform yang jelas. Kalau platformnya tidak jelas, bagaimana dia merancang business model yang tepat? Paling ikut-ikutan saja.

Dan orang ngga punya platform, mudah ditipu.

Betapa pentingnya platform ini bukan? Sayangnya memang tidak banyak orang yang punya platform. Kalau sekedar ngarang sih, ya gampang. Tapi butuh olah pikir, memeras otak, mengerahkan tenaga, meminta petunjuk yang cukup supaya bisa menyusun platform yang rahmatan lil-alamin.

Begitu juga kalau dalam kehidupan bernegara kita ngga punya platform, tentu akan banyak masalah. Sibuk berpolitik, tak pernah benar-benar berkuasa. Sibuk bekerja, tapi tak pernah benar-benar sejahtera. Sibuk bertikai, tak pernah selesai. Sangat berbahaya.

burning-platform

Dan apa jadinya jika kita bekerja di atas sebuah platform yang sedang runtuh atau terbakar? Apakah ada platform yang sedang runtuh di dunia ini?

Ada, kapitalisme dan demokrasi.

Mengapa Agama Dijadikan Alat Kampanye

Sejak saya sekolah, biasanya menjelang PEMILU,  mulai ramai kampanye untuk memilih pemimpin se-akidah dan larangan memilih pemimpin non-muslim. Hanya menjelang PEMILU tok. Di kalangan agama lain pun sama sebetulnya. Kampanye mendukung pemimpin yang satu akidah dan jangan memilih pemimpin yang beda akidah ada di kelompok agama manapun. Hanya saja, tidak dibicarakan secara terbuka atau ramai-ramai.

Begitu juga ketika masuk kuliah. Setiap ada pemilihan ketua himpunan, ketua unit, ketua oskm, apalagi pemilihan Presiden KM-ITB, pasti diwarnai dengan kampanye menggunakan isu agama.

Tentu saya bertanya, mengapa agama dijadikan alat kampanye politik?

Di negara yang platformnya berbasis demokrasi, kekuasaan diperoleh berdasarkan suara terbanyak. Maka semua orang didorong untuk membuat kelompok dan memperbanyak pengikut. Makin banyak anggota, pengikut, followers, voters, dianggap makin berkuasa.

Sehingga kelompok-kelompok dengan identitas suku, budaya, pendidikan, agama juga berlomba-lomba mencari pengikut. Yang dicari adalah pengikut. Bukan kebenaran hakiki. Di sini suku, budaya, kelompok, agama tidak lain adalah partai politik juga.

Bukan hanya pengikut lama atau konstituen, tapi juga pengikut dadakan atau floating mass atau swing voters. Sebab ternyata dari segi jumlah pun, floating mass atau swing voters ini sangat besar.

Kita sudah bertanya, mengapa agama dijadikan alat kampanye. Pernahkah kita teliti, sumber masalahnya adalah demokrasi itu sendiri. Itu karena by nature, di alam demokrasi, pengikut/followers/voters lebih penting dari Tuhan.

Jika sistem politik tidak berdasarkan suara terbanyak, tapi berdasarkan kesesuaian/compliance, ketaatan/kepatuhan dengan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kemampuan, ilmu, orang tidak perlu berlomba-lomba mencari pengikut. Tidak perlu mengkafir-kafirkan golongan lain. Tidak perlu melabeli kelompok lain itu kafir, bid’ah, sesat dan sebagainya.

Tapi ini demokrasi… satu suara ulama atau wailyullah, sama nilainya dengan saya yang awam dan bodoh ini. Suara profesor, doktor, setara dengan suara saya yang ngawur ini. Betul?

 

Undangan Beta Test SMS Gateway API

sms-server-hardware-640x480

Salah satu komponen yang ada di backend payment kami adalah sms gateway. Komponen SMS Gateway ini berfungsi untuk memproses sms transaksional, menerima incoming sms dari customer/agen/member/subscriber kemudian memprosesnya ke backend payment. Kemudian hasil dari transaksi tersebut dikirim lagi melalui sms ke SMS Gateway.

Saya pikir, kalau komponen SMS Gateway ini saya pisah jadi layanan yang berdiri sendiri mungkin manfaatnya bisa lebih besar dari pada sekedar sms transaksional. Orang lain biasanya hanya butuh pengirimannya saja, tapi tidak membutuhkan incoming. Ada juga yang membutuhkan sms transaksional, tapi tidak membutuhkan autoreply.

Untuk tahap pertama, saya akan sediakan REST API dulu untuk para developer supaya mencoba kirim sms ke backend tersebut. Tidak pakai frontend atau dashboard. Dari tahap ini, saya meminta masukan dari pada developer, apa yang harus disempurnakan supaya bisa lebih baik dari layanan sejenis, misalnya Twillio.

Mengapa pakai SMS?

  1. Lebih dari 60% orang Indonesia menggunakan feature phone 2G.
  2. Penerima sms tidak perlu download/install aplikasi.
  3. Biaya SMS masih relatif murah dan sangat terjangkau.

Siapa yang membutuhkan layanan ini?

  1. Developer Aplikasi
  2. Toko online/E-commerce/Marketplace
  3. Web hosting/Datacenter/NOC
  4. Sekolah/Kampus/Pesantren
  5. Instansi Pemerintah
  6. LSM/Organisasi Masyarakat
  7. Digital Marketer
  8. Agency
  9. Payment Gateway
  10. Pembangkit Listrik
  11. Aparat Penegak Hukum (Polri, Kejaksaan, KPK)
  12. Militer

Jadwal Beta Test

Beta Testing akan kami buka di bulan Maret 2016, tanggal menyusul. Bagi Anda yang tertarik untuk mencoba, tolong daftarkan diri Anda di form berikut.
http://goo.gl/forms/RGP8zFL8Um

WHMCS Hook + Slack Notification

WHMCS

WHMCS is a billing system software that is widely used by web hosting companies in the world. We have been using WHMCS since November 2013 for SaaS (Software as a Service) billing system. We create our own provisioning module for WHMCS, so we can issue new license and renew existing license automatically.

slack

Slack is a messaging app for team. We have been using Slack since 2014. Slack provide an API that can be used to make a wide range of applications and integration. I’ve found that Slack’s Incoming Webhooks API is very useful. This API enable us to receive incoming messages from external sources to Slack channel or username. It can be useful to receive alerts from WHMCS for such events.

So i create this whmcs-hook-slack to receive alert from ‘TicketOpen’ and ‘TicketUserReply’ events. When our customer opens new ticket or reply a ticket, WHMCS send notifications to our slack channel or username. This hooks very helpful to increase response time and resolve time as well.

If you interested to use this hook, please check the repo here. I hope it useful for more people.
https://github.com/ilhamrizqi/whmcs-hook-slack

 

Modem Itegno 3000 USB

Sambil ngoprek di hari Minggu ini, saya ingin mengulas sedikit tentang salah satu barang riset yang sudah menemani perjalanan saya sejak tahun 2006. Ini modem Itegno 3000 USB, salah satu modem industrial yang dibuat untuk pasar M2M waktu itu. Modem Itegno 3000 USB

Modem ini menggunakan chipset buatan Wavecom Q2406B (sudah diakuisisi Sierra Wireless). Sesuai spesifikasi Wavecom Q2406B, modem ini sudah mendukung AT+Command untuk GPRS. Waktu itu belum ada teknologi 3G.

Modem Itegno 3000 USB

Driver bawaan modem ini hanya ada untuk Windows. Tapi karena chipset usb-serial yang digunakan sebetulnya buatan Prolific, PL-2303 maka modem ini dapat dikenali di Linux Ubuntu dan FreeBSD tanpa instalasi apapun.

Jalankan dmesg di Linux Ubuntu 14.04.3 LTS, saya mendapatkan hasil berikut:

itegno3000-linux

Nah, kelihatan kan “Manufacturer: Prolific Technology Inc.”

Sekarang, saya coba konek menggunakan port =0/dev/ttyUSB0 dan baudrate=115200 dan coba kirim beberapa perintah AT+Command. Hasilnya….

itegno3000-miniterm

 

Saya beli modem ini di sebuah toko komputer Mangga Dua sekitar bulan Mei tahun 2006. Dari pada saya pinjem terus sama customer dan ditagih-tagih, lebih baik saya beli sendiri. Harganya cukup mahal untuk ukuran saya waktu itu, Rp 2.5 juta. Saya beruntung tidak pernah menjual modem ini sebab modem ini sudah tidak diproduksi lagi oleh Itegno. Mereka membuat versi baru Itegno 3800 menggunakan chipset lain yang chipsetnya berbeda.

Memang hampir semua barang riset saya sejak tahun 2005 masih awet dan kondisinya masih bagus. Hanya penampilannya saja yang dekil akibat debu yang menempel bertahun-tahun.

Dengan modem ini, sekarang saya mengembangkan sebuah layanan backend sms 1 arah dan 2 arah yang rencananya akan saya buka beta testnya kepada komunitas developer, khususnya komunitas IoT Bandung.

Kalau Anda berminat untuk mencobanya, silakan menghubungi saya di email irs[at]sandiloka[dot].com

Perubahan Sandiloka 2016

Selamat Tahun Baru 2016. Semoga kita makin bermanfaat bagi orang lain. Semoga karya-karya kita makin besar dan makin luas dampaknya bagi orang lain. Semoga perbaikan-perbaikan yang kita lakukan makin terasa pula hasilnya di tahun-tahun mendatang. Amiin.

Setelah babak belur selama beberapa tahun terakhir, dan mendekati titik nadirnya di tahun 2015 kemarin, saya memutuskan untuk merubah konsep bisnis dan strategi bisnis Sandiloka mulai tahun 2016 ini. Berikut yang bisa saya bagikan.

Konsisten di SaaS

Kami sudah menjalankan business model SaaS (Software as a Service) sejak Maret 2009. Walaupun untuk jangka panjang dan jangka pendek model ini berhasil namun ada perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan yaitu lebih konsisten.

Software Development adalah Premium Service/Project

Sebelumnya kami menyediakan layanan pembuatan aplikasi yang sifatnya add-on secara gratis. Ternyata permintaan untuk membuat fitur tambahan, add-on, customisasi ini memang banyak peminatnya. Karena gratis, akhirnya permintaannya lebih besar dari kapasitas yang tersedia.

Karena permintaannya memang besar, oleh sebab itu, mulai tahun ini kami tidak lagi melayani pembuatan aplikasi atau fitur gratisan. Jika pelanggan menginginkan ada fitur X, atau aplikasi Y, atau modul Z, maka akan dikenakan biaya tergantung bobot dan kompleksitasnya.

Support adalah Premium Service

Sebelumnya kami menyediakan support gratis atau included dalam produk atau layanan yang kami sediakan. Ternyata lebih dari 80% pekerjaan support itu tidak berhubungan dengan produk dan layanan kami antara lain: menginstall aplikasi lain, setting router, setting TCP/IP, membersihkan virus, dll.

Model ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena gratis, permintaan selalu lebih besar dari persediaan/kapasitas yang ada. Jika permintaannya memang besar, support tidak perlu dihilangkan, cukup dikenakan biaya per-jam sesuai kategori. Bagi pelanggan silakan saja meminta layanan bantuan apapun, yang penting invoicenya dibayar 🙂

Budayakan DIY (Do It Yourself)

Kalau kita perhatikan layanan-layanan SaaS di seluruh dunia, biasanya kita tidak akan menemukan adanya nomor telepon atau YM untuk helpdesk/support. Paling banter juga ada LiveChat yang hanya bisa diakses dari website masing-masing. Dokumentasi, Tutorial, dan Tanya-Jawab di website/mailinglist/forum sudah biasa.

Berbeda sekali dengan kultur pelanggan yang kami hadapi di Indonesia. Mereka selalu minta kontak nomor telepon atau YM. Kalau kontak, harus langsung ke ownernya, tidak mau dilayani oleh staf support atau bagian administrasi. Dikit-dikit telepon, dikit-dikit kontak ownernya. Maunya dilayani langsung sama bosnya.

Padahal kita tahu, sebagai owner kita juga punya pekerjaan lain dan tanggung jawab yang lebih besar. Bukannya sok sibuk atau sok penting. Tapi memang begitulah kenyataannya, ada pembagian tugas. Nah pelanggan yang model begini nih yang bikin kita ngga bisa growth. Di saat kita harus melakukan tugas yang sangat penting dan perlu terobosan, malah diminta melayani hal-hal yang rutin dan bisa dikerjakan orang lain. Sangat tidak scalable.

Untuk melayani kebutuhan pelanggan, makanya kita merekrut SDM khusus untuk itu. Mendelegasikan pekerjaan tersebut kepada mereka. Membuat tutorial, dokumentasi, knowledge base, supaya siapapun bisa mengakses dan membaca petunjuknya.

Menggunakan Platform Open Source

Salah satu kelebihan menggunakan platform open source adalah tersedianya library, komponen, API, bahkan aplikasi yang bisa kita reuse, kita improve dan kita berikan kontribusi. Tanpa harus memikirkan biaya lisensi yang sangat mahal.

Hal ini sangat penting bagi perusahaan kecil dengan keterbatasan modal seperti kami. Dengan menggunakan platform open source mulai dari Operating System (Linux, FreeBSD), programming language (PHP, Python, Ruby, Node.js), kami jadi lebih gesit dalam membuat aplikasi.

Sangat berbeda dengan sebelumnya ketika kami menggunakan Windows sebagai operating system, dan Delphi. Lisensinya mahal, harga komponennya mahal, jumlah developernya sedikit, dan tidak cocok dengan kebutuhan saat ini.

Sedikit demi sedikit, saya porting aplikasi dan komponen yang ada menjadi komponen open source yang dibuat menggunakan PHP, Python, Ruby dan Nodejs.

Demikianlah yang bisa saya bagikan kali ini, semoga bermanfaat.

 

Mencari Mimit

photo_2015-12-21_23-43-13

 

Perkenalkan ini namanya Mimit, dia kucing persia medium jantan. Mimit anaknya Pluto (sudah almarhum), kucing kampung yang pintar dan pemberani. Induknya namanya Moci (hilang), kucing persia medium juga. Mimit lahir 15 Januari 2012, bertepatan dengan peringatan Malari. Bertepatan dengan dimulainya tahun baru Shio Naga Emas. Saudaranya ada 2, tapi satu persatu mati ketika masih kecil dan belum melek.

Mimit hilang kira-kira tanggal 19 Oktober 2015 yang lalu. Dia memang biasa saya lepas keluar karena memang biasanya selalu pulang sendiri. Terutama kalau lagi lapar dan kecapean main.

Mimit pernah hilang 2 hari, lalu saya cari keliling komplek tidak ketemu. Akhirnya saya cari ke perumahan di belakang komplek, ternyata dia cari betina di situ dan nyasar. Untung ada cat lover juga di situ dan dia simpan di rumahnya. Namanya teh Yanti, orangnya baik dan ramah.

Mimit juga pernah hilang 3 hari, saya langsung cari ke komplek di belakang. Tidak ketemu. Ternyata ketemunya di komplek saya sendiri, lagi main sama kucing kecil, namanya Dudung. Si Dudung ini rupanya merasa aman sama Mimit. Jadi walaupun Dudung takut sama manusia, dia tetap ikut sama Mimit ke rumah. Ini foto untuk mengabadikan persahabatan Dudung dan Mimit.

photo_2015-12-21_23-08-07

Sejak Dudung ikut makan di rumah sama Mimit, badannya jadi gemuk. Tapi entah mengapa si Dudung lama-lama hilang tidak kelihatan lagi, mungkin dia bosan di kampung dan ingin merantau. Saya juga yakin ini pasti Mimit yang meracuni pikirannya supaya merantau. Sebab dia tidak kelihatan sedih karena si Dudung pergi, malah makan makin banyak.

photo_2015-12-21_23-20-17

Mimit sudah menjadi bagian dari keluarga kami sejak dia lahir. Sebetulnya dia kucing yang baik. Tapi nalurinya sebagai predator masih mempengaruhi perilakunya yang primitif. Jadi dia masih bandel, suka kencing di sembarang tempat. Biasanya di pintu, bawah meja, tas ransel saya, atau di barang-barang yang baru dia kenal. Bandel sekali.

Sudah saya semprot dengan larutan cuka apel, wipol, sampai sebar kamper. Tidak berubah juga perilakunya. Hanya bersifat sementara. Padahal di dekat kandangnya sudah ada pasir dan dia memang poop di situ. Tapi kalau kencing, mobil tetangga pun sudah merasakan kehangatan semprotan kencingnya.

Mimit

Si Mimit betah tinggal bersama kami dan tinggal di komplek. Sebab di komplek kami banyak kucing betina dan dia bisa kimpoi dengan siapa saja di antara mereka sepuasnya. Ini si Mimit waktu ketahuan kimpoi sama si Jenifer. Akibat perbuatan mereka ini, maka lahirlah bayi-bayi kucing yang lucu 2 bulan kemudian.

photo_2015-12-21_23-25-44

Kini Mimit sudah 2 bulan meninggalkan rumah dan belum kembali. Saya sudah cari ke mana-mana. Ke komplek perumahan di belakang, di perumahan cigadung valley residence, sampai cari ke pabrik C59. Tidak ada yang lihat.

Bisa jadi Mimit dibawa orang yang tidak dikenal, jadi korban animal trafficking atau perdagangan organ. Bisa jadi Mimit mengejar betina yang disukainya tapi betina itu menolaknya dan penolakan itu membuat Mimit hilang ingatan sehingga Mimit tidak tahu jalan pulang. Bisa jadi Mimit diajak main sama kucing lain, tapi ternyata kucing itu punya niat jahat dan merampoknya sehingga dia tidak punya ongkos untuk pulang ke rumah. Banyak sekali kemungkinannya.

photo_2015-12-21_23-41-51

 

Rumah kami tanpa mimit memang jadi bersih. Tidak ada lagi bau kencing di pintu, di bawah meja, atau di tas ransel saya. Tapi rumah kami jadi sepi. Tidak ada lagi yang lari-lari kalau mobil kami datang. Tidak ada lagi yang ribut mengeong membangunkan orang jam 5 pagi. Tidak ada lagi yang menemani saya kerja malam. Benar-benar terasa hampa.

Jadi saya minta tolong, kalau ada yang tahu di mana Mimit berada, mohon menghubungi saya lewat kontak di bawah ini:

Ilham Rizqi Sasmita
Telepon/SMS/WhatsApp/Telegram: 085862011111

Terima kasih banyak sudah membaca tulisan saya sampai sini.

Mimit, pulang dong ke rumah babeh. 🙁

photo_2015-12-21_23-45-55

Menolak Jadi Hamba Uang

Sebagai pengusaha, sering kita jumpai situasi-situasi yang memaksa kita melakukan korupsi, mendukung korupsi, bahkan terlibat korupsi. Setidaknya dalam bentuk suap-menyuap, memanipulasi nilai penawaran dan lain sebagainya. Meskipun kita tidak ada niat, tidak ada maksud, tapi dijebak masuk ke dalamnya.

Markup/Manipulasi Harga Software

Di tahun 2009, saya dapat pelanggan baru dari Denpasar. Mereka membeli lisensi Voucha 3 sebesar Rp 30 juta. Selain membeli lisensi software mereka juga membeli satu unit server Dell T110 sekitar belasan juta rupiah, saya sudah lupa harga persisnya.

Namun setelah transaksi selesai, contact person mereka meminta supaya nilai invoicenya dimarkup dengan nilai markupnya hampir 100% nilai sebenarnya. Jawaban saya tidak bisa. Saya tetap buatkan invoicenya sesuai nilai transaksinya.

Saya tanya, kenapa harus dimarkup? Ternyata contact person yang melakukan pemesanan ini bukan pemilik usahanya, dia hanya karyawan yang ditugasi owner perusahaan tersebut untuk setup server pulsa di sana. Kebetulan dia juga kawan dekat dengan ownernya tersebut.

Menurut pengakuannya, dia tidak dibayar layak oleh bosnya sehingga cari tambahan dari pembelian seperti ini. Alasan seperti itu saya tetap tidak bisa menerima. Akar masalah dari korupsi markup ini adalah ketakutan dan keserakahan, bukan kekurangan. Saya bukan orang bodoh.

Setan gundul, kawan sendiri dia korupsi!

Dia tetap meminta markup ini berulang kali, padahal saya sudah tolak. Saya jelaskan, bahwa apa yang dilakukannya itu adalah bom waktu. Pada waktunya nanti akan meledak dan menghancurkan saya dan dia sendiri.

Tanpa perlu dijelaskan seperti itupun harusnya sebagai muslim, dia tahu transaksi tersebut haram sebab tidak mengandung kejujuran. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka selanjutnya, yang penting saya kirim invoice tercetak sesuai nilainya.

Beberapa bulan kemudian, si owner perusahaannya kontak saya dari Denpasar dan memberitahukan dia sudah memecat kawannya tersebut karena telah berbohong mengenai nilai transaksi pembelian software dan hardwarenya. Saya jelaskan, saya sudah diajak kongkalikong dan tegas menolak. Jadi nilai transaksinya sesuai dengan yang kami cetak di invoice dan kami menolak melakukan markup.

Ownernya berkali-kali mengucapkan terima kasih. Mereka bertahan sekitar setahun kemudian sebelum akhirnya bangkrut. Saya dengar dari karyawannya yang bekerja sebagai operator dan rekan-rekannya di sana, banyak kebocoran yang dilakukan orang-orangnya. Padahal modalnya berasal dari pinjaman bank.

Betapa malangnya. Itu baru satu contoh saja. Ada beberapa customer saya yang proses pembeliannya tidak beres seperti ini.

Mengapa saya menolak?

Simpel saja, karena saya benci suap-menyuap, markup, dan sebangsanya. Segitu bencinya sampai saya jijik. Saya ada pengalaman khusus soal ini waktu masih kecil yang membentuk pola pikir dan sikap saya hari ini. Ketika lulus SD dan dalam proses masuk SMP, ada beberapa orang tua teman saya menyogok guru-guru SD dan Kepala Sekolah untuk mendongkrak NEM anaknya. Ini dilakukan terang-terangan di atas meja dan disaksikan orang tua murid lainnya termasuk bapak saya.

Waktu itu NEM belum diumumkan dan mereka punya waktu untuk mendongkrak NEM anaknya. Hasilnya, dua orang anak berhasil masuk SMP favorit dengan NEM didongkrak. Sementara saya sendiri “dibuang” ke SMPN 5 Bekasi (sekarang SMPN 7 Bekasi). Tujuannya supaya tidak bocor mulut. Kalau saya dimasukkan satu sekolah dengan mereka yang didongkrak NEM-nya, bisa terbongkar dong.

Orang tua saya protes kepada pihak sekolah, namun justru diintimidasi dengan didatangi guru kelas juga tentara berseragam. Apa maksudnya? Mau menekan keluarga saya rupanya? Untungnya keluarga saya bukan orang yang mudah ditakut-takuti seperti itu.

Namun usaha kami gagal karena waktu juga yang membatasi. Saya harus segera sekolah dan tidak bisa lama-lama larut dalam persoalan itu. Saya lepaskan perkara tersebut sambil menyimpan kemarahan dan kebencian terhadap mereka yang melakukan suap-menyuap. Kebencian ini rupanya tidak pernah padam dan mendarah daging, meracuni pikiran dan membentuk perilaku saya.

Kalau dibilang, saya ada dendam pribadi dengan perkara suap menyuap, Anda tepat! Tidak perlu menjelaskan panjang lebar, tidak perlu mengajari saya ilmu hukum, saya tahu suap menyuap adalah perkara yang sungguh laknat.

Tak perlu diperdebatkan. Baginda Rasulullah sudah jelas-jelas melaknat pelaku suap.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat orang yang memberi suap dan yang menerima suap”. (HR. Abu Daud no. 3580, Tirmidzi no. 1337, Ibnu Majah no. 2313)

Godaan

Tapi yang namanya godaan selalu datang. Ketika kita sedang kesulitan, butuh uang cepat, terdesak harus membayar hutang dan cicilan, kok setan ini tahu dan memberikan penawaran yang menggiurkan. Dengan syarat, harganya harus dimarkup.

Saya sendiri bukan orang yang baik-baik juga kok. Justru dosa saya sudah banyak. Ya justru itu, tolonglah jangan ditambah lagi.

Saya bersyukur, sampai hari ini saya bisa menolak tawaran tersebut. Walaupun resikonya saya ngga dapat order. TIdak masalah, yang penting berkah dulu. Setidaknya saya masih tidak tega kalau istri, ibu dan keluarga saya makan uang hasil transaksi markup.

Saya bersyukur, keluarga saya ngga mata duitan. Masih bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Mana yang benar, mana yang salah. Dan ketika kita lemah, mereka yang menguatkan kembali. Bukan menambah godaan.

Memang berat untuk bersetia pada prinsip, tapi selalu layak diperjuangkan. Setidaknya saya sudah menolak tunduk kepada suap-menyuap.

Oleh karena itu, Mari kita Menolak Tunduk jadi Hamba Uang!

Lowongan Web Frontend Developer – Bandung

Lowongan Web Frontend Developer - Bandung

Anda menguasai HTML5, Javascript & CSS? Mampu membuat GUI menggunakan jQuery atau Bootstrap? Sudah terbiasa menggunakan Subversion/Git/Mercurial? Terbiasa menggunakan Linux? Kami sedang membutuhkan beberapa Web Frontend Developer di Bandung. Dapat dikerjakan Remote.

PT Sandiloka adalah perusahaan IT di Bandung yang bergerak di bidang Software Development, Network & Infrastructure. Saat ini kami membutuhkan beberapa Web Frontend Developer untuk ditempatkan pada bulan Desember 2015. Pekerjaan dapat dilakukan secara remote atau Work at Home untuk yang memenuhi syarat.

Setiap calon akan dipanggil untuk mengikuti ujian praktek atau challenge test membuat aplikasi.

  1. Pastikan Anda memang memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang kami butuhkan.
  2. Pastikan Anda terbiasa menggunakan Git, Subversion, Mercurial.
  3. Sertakan screenshot atau demo software/aplikasi yang pernah Anda buat sebelumnya, sebab kualitas hasil pekerjaan Anda sangat besar pengaruhnya dalam pengambilan keputusan kami.

Tanggung Jawab

  1. Mengembangkan aplikasi/project/produk berdasarkan kebutuhan dan spesifikasi yang diminta.
  2. Men-deliver aplikasi/project/produk tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu dan biaya.
  3. Melakukan perbaikan terus-menerus.
  4. Memastikan aplikasi/project/produk dapat digunakan oleh user/client.
  5. Ikut mensukseskan aplikasi/project/produk dalam berkompetisi di pasar.

Ruang Lingkup Pekerjaan (Tugas Pokok)

  1. Menulis source code.
  2. Melakukan perbaikan/bug fixing.
  3. Memelihara repository Git.
  4. Mengikuti pertemuan rutin (Sync)

Syarat

  1. Pria/Wanita umur maksimal 30 tahun.
  2. Jujur, Tanggung Jawab, dapat diandalkan.
  3. Pendidikan minimal SMK.
  4. Attitude team player yang baik.
  5. Bersedia bekerja di Bandung.
  6. Bersedia mengikuti pelatihan yang disediakan.
  7. Bersedia belajar mandiri terus menerus, baik teknis maupun non-teknis.
  8. Memiliki laptop sendiri.

Skill Teknis yang dibutuhkan

  1. Problem Solving Skill.
  2. Programming dengan PHP 5.5, HTML5, CSS3, jQuery.
  3. Framework Bootstrap atau jQuery.
  4. Linux (Debian/Ubuntu, Centos/Fedora).
  5. Repository dengan Git/GitHub.

Gaji & Tunjangan

  1. Gaji Pokok.
  2. Tunjangan Transport
  3. Tunjangan Makan
  4. Tunjangan PPh 21 bagi yang memiliki NPWP.
  5. Bonus Tahunan bagi yang berprestasi.

Nilai Tambah yang dipertimbangkan.

  1. Lulusan S1 dari perguruan tinggi yang berkualitas.
  2. Menguasai PHP, Python, Ruby.
  3. Menguasai MongoDB atau database NoSQL lainnya.
  4. Memiliki repository sendiri di GitHub atau BitBucket.
  5. Berkontribusi di dunia open source.

Cara Mengirim Lamaran

  1. Mengisi Formulir Ujian di sini. 
  2. Mengerjakan Challenge Test yang diberikan.
  3. Mengikuti Psikotest jika lulus tahap ke-2.

Mohon tidak mengirim berkas apapun jika tidak diminta.

Alamat

PT. Sandiloka

Komplek Dai Chi Kavling 41
Jalan Terusan Jakarta Utara Antapani
Bandung, Jawa Barat 40291
Telepon: 022-87788305