Monthly Archives: August 2015

Nabung Orang

Tahun 2009, saya begitu tergila-gila dengan sistem. Saya percaya, dengan sistem yang baik dan benar, maka perusahaan saya dapat tumbuh besar. Oleh karena itu semua tindakan saya muncul dari semangat melakukan perubahan sistem dan perbaikan sistem.

Landasannya jelas. Singapura menjadi negara maju karena dia punya sistem yang baik. Beberapa BUMN besar di negeri ini juga bisa bangkit dan maju karena melakukan perbaikan sistem. Yang membedakan perusahaan maju dengan perusahaan tradisional juga SISTEM.

Jadi kalau kita melakukan perbaikan sistem, maka perusahaan kita juga makin baik. Betul?

Yak! Salah!

Saya mulai bekerja dengan merapikan keuangan. Pelajaran akuntansi yang menjadi pelajaran menyebalkan waktu SMA, saya telan juga. DEMI PERBAIKAN SISTEM! Dibantu mentor yang handal dan senior, jadilah laporan keuangan saya dalam waktu 2 minggu.

Kemudian saya juga membuat S.O.P untuk semua bagian. Karena setelah dipelajari, banyak potensi kebocoran yang ditimbulkan akibat tidak adanya S.O.P. Oleh sebab itu saya membuat S.O.P untuk bagian-bagian yang vital.

Tahun berikutnya saya mempelajari bagaimana membuat metrics dan KPI (Key Performance Indicator). Bayangkan, perusahaan masih kecil tapi sudah punya KPI. Menurut saya waktu itu, keren banget. Hampir semua bagian dibuatkan metricsnya dan dibuatkan KPI-nya. Sampai software development saya buatkan KPI-nya (baca: lebay)

Landasannya jelas. Apa yang tidak bisa kita ukur, tidak bisa kita kelola atau perbaiki. Begitulah kata para pakar manajemen.

Struktur gaji pun disesuaikan. Tadinya belum mengikuti aturan, disesuaikan mengikuti aturan. Ada struktur gaji menggunakan prinsip 3P: Pay for Person, Pay for Position, Pay for Performance. Saya juga sempat belajar dan bikin Salary Structure dengan model Hay. Keren banget lah pokonya (baca: belagu)

Intinya, melakukan perbaikan sistem supaya perusahaan ini bisa maju.

Tapi apa yang terjadi hasilnya bertolak belakang. Revenue terus menurun tanpa bisa dikendalikan. Program promosi dan penjualan yang disarankan oleh business coach dari firma coaching ternama tidak membantu. Karyawan tidak menjalankan S.O.P dan tidak menunjukkan kinerja yang diharapkan. Padahal gaji sudah naik dan menurut standar kota Bandung waktu itu, gaji kami termasuk tinggi.

Banyak sasaran perusahaan tidak tercapai. Karyawan tidak happy. Apalagi saya. Akhirnya, tingkat stress dalam pekerjaan makin tinggi. Waktu itu hampir tiap hari saya sakit kepala dan minum obat pereda rasa sakit. Tadinya migrain sebelah kiri, besoknya migrain sebelah kanan, besoknya lagi migrain sebelah belakang. Pundak pun sering nyeri. Seluruh tubuh saya protes.

Apa yang salah?

Suatu hari satu-persatu karyawan saya mengundurkan diri. Saya tidak bisa mencegahnya. Di satu sisi, saya membutuhkan bantuan. Di sisi yang lain, kami juga sedang kesulitan keuangan untuk membayarnya. Akhirnya saya lepaskan.

Lalu saya mulai merekrut orang-orang baru namun jumlahnya lebih sedikit karena mempertimbangkan kemampuan keuangan. Ada yang bertahan 3 bulan masa percobaan, ada yang tidak lolos. Karena posisi yang dibuka lebih sedikit, otomatis saya lebih hati-hati dalam memilih.

Mulai terasa dampaknya. Stress akibat pekerjaan mulai berkurang satu persatu. Sudah jarang sakit kepala.

Pola rekrutmen pun akhirnya saya ubah total. Tidak lagi mengikuti apa yang diajarkan oleh para konsultan HR di training-training berbiaya mahal di hotel berbintang. Saya merancang proses rekrutmen itu sendiri. Saya tidak mengatakan apa yang diajarkan itu salah. Hanya saja, saya menyadari pola yang diajarkan tidak relevan lagi dengan problem yang kita hadapi saat ini.

Proses rekrutmen ini cukup berhasil untuk mendapatkan orang-orang yang saya butuhkan. Orang yang jujur, kompeten, bisa diandalkan. Satu persoalan yang tidak bisa dipecahkan dengan pola rekrutmen lama ala pabrik dan perusahaan asing.

Di sinilah saya menyadari letak kesalahan dan kegoblokan saya selama ini. Saya hanya fokus memperbaiki sistem, tapi tidak punya orang yang tepat. Sementara mereka yang berhasil membuat perusahaannya maju ternyata polanya sama, dimulai dengan merekrut orang-orang yang tepat.

Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya, Fiqh Prioritas, ternyata sudah menulis bahwa Perbaiki Diri sebelum perbaiki sistem. Anda bisa membacanya di sini. http://media.isnet.org/kmi/islam/Qardhawi/Prioritas/PerbaikiDiri.html

Kita tidak bisa memperbaiki sistem kalau orang-orangnya tidak bisa diperbaiki. Sebab sistem dijalankan oleh orang, tidak bisa jalan sendiri. Simpel, lugas dan masuk akal.

Bagaimana bisa menjalankan S.O.P, kalau orang-orangnya tidak jujur? Yang ada malah diakali. Bagaimana program-program kerja bisa tercapai sasarannya, kalau orang-orangnya munafik, conflict of interest dan punya obyekan sendiri? Bagaimana kita bisa mewujudkan service excellence kalau orang-orangnya ngga kompeten?

Ngimpi! 😀

Lupakan saja ajakan orang tentang bisnis yang bisa autopilot. Kalau mau, Sergey Brin dan Larry Page sudah meninggalkan Google dan menikmati passive income dari perusahaannya. Kalau mau, Bill Gates sudah meninggalkan Microsoft tahun 80-an dan menikmati passive income. Nyatanya tidak.

Dalam bukunya, EXECUTION, Larry Cassidy & Ram Charan juga menyorot bahwa strategi tidak pernah salah. Eksekusilah yang salah kalau perusahaan gagal mencapai sasaran. Eksekusi ini ya orang, bukan siapa-siapa. Pantesan banyak strategi kami ngga bisa jalan. Gimana bisa jalan kalau orang-orangnya susah diatur?

Ternyata apa yang kita pelajari dari lembaga tranining yang mahal dan kantornya di gedung yang mewah itu belum tentu benar, belum tentu relevan. Bahkan kemungkinan besar, problem yang kita hadapi jauh lebih kompleks dari pada yang diajarkan. Mulai saat itu saya mulai evaluasi kembali apa yang selama ini saya pelajari. Pemikiran dan metode yang sudah usang, saya buang. Pemikiran baru yang penuh terobosan dan relevan, saya ambil. Tidak peduli itu diakui.

If it works, it works!

Mulai saat itu, tepatnya tahun lalu, saya mulai dengan merekrut orang-orang yang tepat. Jika dia jujur, kompeten, punya kepakaran yang dibutuhkan, loyal, bisa diandalkan, maka saya rekrut. Walaupun kerjaanya belum ada.

Istilah saya, nabung orang. Yang penting kami punya orang yang tepat dulu. Kalau sudah punya orang yang tepat, mau pakai strategi A, B, C, D, E, bisa kita jalankan. Apapun kondisinya. Kalau dulu kan terbalik. Saya nabung uang supaya strategi bisa jalan. Akhirnya ujung-ujungnya duit, budget dan biaya. Yang pada kenyataannya, uang tidak mengatasi masalah. Orang yang mengatasi masalah, bukan uang.

Dengan orang yang jujur, saya merasa nyaman untuk berbagi visi dan values yang saya simpan selama ini. Dengan orang yang bisa diandalkan, saya merasa percaya diri problem bagaimanapun sulitnya bisa kita atasi. Dengan orang yang kompeten, saya merasa optimis, kami bisa sampai di tujuan dengan selamat. Dengan orang yang loyal, saya merasa tenang untuk memberikan amanah.

Hal-hal seperti itu tidak saya dapatkan sebelumnya. Yang ada adalah khawatir, was-was, kecewa, marah, stress, sakit kepala, sakit pundak, sakit badan.

Oleh sebab itu Saya bersyukur sempat menyadari kesalahan itu. Saya bersyukur, masih ada kesempatan luas untuk melakukan perbaikan. Saya ingin orang lain juga mendapatkan pencerahan yang sama. Jangan sampai mengulang kegoblokan yang pernah saya lakukan.

Sekarang kamu catat ini baik-baik:

Man behind the gun is more important than the gun itself

Paham?!

Semoga bermanfaat. Selamat bekerja, dan jangan lupa bersenang-senanggg…

Magang & PKL di Sandiloka

Tulisan ini saya buat untuk para siswa/siswi SMU/SMK dan juga mahasiswa/mahasiswi yang ingin tahu lebih banyak tentang magang dan PKL di Sandiloka. Saya buat seperti FAQs, supaya lebih to the point.

Ini perusahaan apa?

PT. Sandiloka adalah perusahaan teknologi berbasis IT yang menyediakan jasa dan produk berupa aplikasi, infrastruktur dan sistem pembayaran.

Jurusan apa saja?

Kami menerima bimbingan PKL & Magang untuk siswa & siswi SMK jurusan RPL, TKJ & Multimedia. Lebih dipilih yang sudah kelas 3. Anak kelas 2 sebaiknya jangan magang dulu sebab biasanya belum siap. Belum bisa diarahkan untuk ini itu, nanti ujung-ujungnya malah disuruh-suruh beli gorengan, kirim barang, dan pekerjaan kasar lainnya. Buat apa?

Untuk mahasiswa, hampir semua jurusan sains/engineering dapat magang di sini. Sebab pada dasarnya pekerjaan kami tidak jauh dari sains & engineering.

Mengapa di Sandiloka?

Selain nilai, ada beberapa kelebihan yang bisa kamu pertimbangkan yaitu bimbingan dari orang-orang yang baik dan ekspert di bidangnya, tempat kerja dengan suasana yang baik, dan topik/pekerjaan yang menarik. Kamu bisa saja magang di perusahaan lain yang jauh lebih besar, tapi belum tentu kamu menemukan kombinasi yang bagus seperti itu.

Mengapa TIDAK di Sandiloka?

Beberapa alasan sebaiknya kamu jangan magang di Sandiloka yaitu jika kamu merasa sudah pintar/jago di bidang yang kamu tekuni, jika kamu tidak terbiasa belajar mandiri dan disiplin, jika kamu sangat manja dan tergantung bantuan orang lain, jika kamu mudah menyerah dan gampang mengeluh.

Kalau kamu mulai malas-malasan, kamu bisa kembali ke sekolah hari itu juga.

Pekerjaan/magang seperti apa yang akan saya hadapi?

Pada dasarnya semua pekerjaan yang kami lakukan adalah problem solving, mengatasi sebuah masalah yang nyata. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kami mengkombinasikan berbagai macam kemampuan yaitu programming, networking, design, bahkan leadership.

Kamu bisa mengambil bagian dalam bentuk membuat aplikasi desktop, web maupun mobile. Jika kamu tertarik dengan infrastruktur, kamu bisa mengeksplorasi atau mempelajari infrastruktur yang kami gunakan antara lain: router, web server, firewall, load balancer, dll.

Jika kamu dapat menunjukkan bahwa kamu seorang team player yang baik dan mampu mendeliver hasil kerja yang baik pula, kemungkinan besar kamu bisa direkrut menjadi salah satu tim di Sandiloka.

Mengapa kantornya kecil & lokasinya di perumahan?

Kantornya kecil karena orangnya sedikit dan sesuai budget. Sebagai perusahaan rintisan, kami memang tidak membutuhkan tempat yang besar. Kami lebih suka bekerja di mana saja yang tempatnya nyaman dan tenang.

Kalau saya berminat magang, caranya bagaimana?

Caranya cukup mengisi formulir dulu, di

Jika kami tertarik dan kapasitasnya masih memungkinkan, kamu akan dihubungi lewat email atau handphone.